Rabu, 02 Mei 2007

SMS benar-benar merusak generasi muda bangsa?

Keberadaan layanan pesan singkat (short message service) diklaim telah membuat remaja 'miskin' dalam hal penulisan dan ejaan bahasa.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan baru-baru ini, Komisi Ujian Negara (State Examination Commission) menyatakan bahwa teknologi komunikasi telah mengikis kemampuan menulis remaja di Irlandia. Laporan tersebut mengkaji hasil tes ujian nasional dari 37.000 orang siswa berusia 15 dan 16 tahun.

Frekuensi kesalahan tata bahasa dan penggunaan tanda baca menjadi keprihatinan yang sangat serius. "Kehadiran ponsel dan kian larisnya SMS sebagai sarana komunikasi yang populer berdampak pada penurunan standar penulisan jawaban peserta ujian," demikian disebutkan dalam laporan seperti diberitakan Irish Times

SMS, dengan penggunaan ejaannya yang fonetis dan sedikit atau bahkan tidak memperhatikan penggunaan tanda baca, tampaknya telah mengancam aturan penulisan tradisional.

Hasilnya banyak peserta ujian yang kelihatannya terlalu bergantung pada kalimat yang pendek, sederhana, dan dengan perbendaharaan kata terbatas. Banyak siswa yang mengikuti ujian menulis jawaban dengan bahasa yang pendek-pendek, bahkan minim, ketimbang menggali apa yang sudah mereka pelajari dan mengungkapkan seberapa luas dan dalam pemahaman mereka terhadap materi pelajaran

Selain SMS banyak gunanya, terutama komunikasi. Tapi sms juga punya sisi buruk,

SISI BURUK SMS..
1. Uang Jajan nambah
- bagi yg udah punya anak, jadi anggaran tambahan rumah-tangga
2. Mempengaruhi, pola belajar Bahasa Indonesia yg baik dan benar
- banyak siswa yg menjawab soal ujian memakai singkatan tidak baku
3. silahkan tambahin lagi...

Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar: