Senin, 28 Mei 2007

Awas, Minyak Goreng Bercampur Zat Kimia Beredar.

Harga minyak goreng curah tak kunjung turun. Di pasaran ada pedagang yang menjualnya dengan harga murah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Cilegon malah was-was. Dikuatirkan minyak goreng curah itu, hasil olahan minyak bekas yang dicampur dengan bahan kimia, hidrogen peroxida (H2O2). Zat kimia ini, merupakan antibiotik yang biasa dipergunakan untuk membersihkan luka.

Disperindag hingga kini belum menemukan adanya minyak goreng curah palsu di Cilegon. Tidak menutup kemungkinan ada oknum yang menjualnya. Warga, terutama para pedagang makanan ringan, akan memilih minyak goreng yang murah agar usahanya tidak bangkrut.

Sulit membedakan antara minyak goreng yang dicampur dengan zat kimia dengan yang masih murni. “Secara kasat mata tidak akan terlihat, mana yang murni dan yang dicampur bahan kimia. Harus melalui uji laboratorium. Kalau ternyata ada, jelas ini sangat mengkhawatirkan konsumen,”

Di tempat terpisah, Kepala Dinkes Cilegon Zainoel Arifin menjelaskan, hydrogen peroxida merupakan zat berbahaya dan bukan untuk campuran pada makanan. Zat itu, biasa digunakan untuk membersihkan luka pada manusia. “Mungkin zat ini dipakai untuk menjernihkan minyak. Tapi bukan untuk manusia. Kalau dikonsumsi dapat menyebabkan gatal, borok, serta kanker jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama,” jelasnya.

Menyikapi hal itu pihaknya berharap dinas terkait dapat pro aktif menelusurinya.

Sementara itu, Windari salah seorang warga Grogol mengaku khawatir akan peredaran minyak goreng curah palsu ini. Bukan tidak mungkin, sudah beredar di Cilegon namun tidak banyak yang mengetahuinya. “Biasanya saya beli minyak goreng curah seharga kurang lebih Rp 8.500 per liter. Katanya kalau yang palsu hasil olahan harganya jauh lebih murah. Memang terkadang kita sebagai ibu rumah tangga lebih memilih harga yang murah, tanpa tahu dampaknya. Tapi kalau ternyata minyak itu benar dicampur dengan obat untuk membersihkan luka, saya jadi ngeri mendengarnya, dinas terkait harus respon dong akan hal ini,” harapnya

Tidak ada komentar: